Islam agamaku, nomor satu di dunia Islam benderaku, berkibar dimana-mana Islam tempat ibadahku, mewah bagai istana Islam tempat sekolahku, tak kalah dengan lainnya Islam sorbanku Islam sajadahku Islam kitabkuIslam podiumku, kelas eksklusif yang mengubah cara dunia memandangku Tempat aku menusuk kanan-kiri  Islam media-massaku, gaya komunikasi islami masa kini Tempat aku menikam sana-sini Islam organisasiku Islam perusahaanku Islam yayasanku Islam instansiku, menara dengan sejutaPengeras suara Islam muktamarku forum hiruk-pikuk tiada taraIslam bursaku Islam warungku, hanya menjual makanan sorgawi Islam supermarketku, melayani segala keperluan manusiawi Islam makanankuIslam teaterku, menampilkan karakter-karakter suciIslam festivalku, memeriahkan hari-hari mati Islam kausku Islam pentaskuIslam seminarku, Membahas semuaIslam upacaraku, menyambut segalaIslam puisiku, menyanyikan apa?Tuhanku, Islamkah aku? Rembang, 1/1413 Mustofa Bisri gusmusgusmuPuisi Gus Mus: Aku Merindukanmu, O, Muhammadku. KH Mustofa Bisri, atau akrab disapa Gus Mus, ulama asal Rembang yang juga seorang penyair ini, membacakan puisi lamanya yang berjudul Aku Merindukanmu, O, Muhammadku dalam acara Panggung Kahanan di Semarang pada 20 Mei 2020.. Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk pengumpulan donasi untuk seniman terdampak wabah Jakarta – “Islam agamaku, nomor satu di dunia. Islam benderaku, berkibar di mana-mana. Islam tempat ibadahku, mewah bagai istana. Islam tempat sekolahku, tak kalah dengan lainnya. Islam sorbanku. Islam sajadahku. Islam kitabku. Tuhan, Islam kah aku?” Mustofa Bisri atau yang terkenal dengan sebutan Gus Mus membacakan penggalan bait puisi diatas pada saat perayaan 26 Tahun Museum Rekor-Dunia Indonesia Muri di Gedung Kesenian Jakarta. Jaya Suprana menuturkan alasannya mengapa memilih Gus Mus lantaran beliau adalah sosok kiai yang tidak biasa. Dia sempat mengatakan bahwa, “Sekarang kita semua cenderung sibuk memperebutkan kekuasaan dan jabatan, tetapi kiai satu ini justru merusak pasaran. Ia mempermalukan orang lain dengan menolak jabatan. Makanya, saya undang baca puisi.” Kemudian dia menambahkan, “Kita ini sangat hebat dalam menyerap kebudayaan luar menjadi kebudayaan Indonesia. Kita lihat bagaimana agama Islam, Kristen, Buddha, Hindu, berkembang dalam bentuk Indonesia. Ini adalah sebuah pesan bahwa kita harus menjaga keberagaman. Menjaga keberagaman itu harga mati.” Ikhsan Djuhandar –
puisiguruku tercinta puisi untuk guru; puisi gus mus islamkah aku; puisi gus mus rindu kekasih; puisi hari guru dalam bahasa inggris; puisi hari guru dalam bahasa inggris beserta artinya; puisi hari guru dalam bahasa inggris brainly; puisi hari guru dalam bahasa inggris dan artinya; puisi hari guru dalam bahasa inggris dan terjemahannya
PanggungPuisi Gus Mus ( 3 )" LALU AKU HARUS BAGAIMANA. ? "Aku pergi Tahlil kau bilang amalan jahil Aku baca Shalawat Burdah kau bilang itu Bid'ah PuisiIslam -Gus Mus Islam media-massaku, gaya komunikasi islami masa kini Tempat aku menikam sana-sini Islam organisasiku Islam perusahaanku Islam yayasanku Islam instansiku, menara dengan sejuta Saeful Uyun 6 Agustus 2013 7438 Islam agamaku, nomor satu di dunia Islam benderaku, berkibar dimana-mana Islam tempat ibadahku, mewah bagai istana Gusmus ; islam kah aku Islam agamaku nomor satu di dunia Islam benderaku berkibar di mana-mana Islam tempat ibadahku mewah bagai istana Islam tempat sekolahku tak kalah dengan yang lainnya Islam